03.05

kursi lontar..

Posted by Echi |




hahaha.....ini percobaan pake sketch up lho...bikin wahana permainan sekaten berupa KURSI LONTAR!!!!

KONSEPnya diilhami dari kursi lontar yang ada di pesawat..
wahana ini pake jalur rel vertikal yang diselubungi dengan menara transparan..orang - orang yang naik wahana ini serasa dilontarkan ke atas dan dijatuhkan ke bawah dengan tanpa rs manusiawi!!
terdapat basement yang ditanam di bawah kolam,,sehingga ketika terjun merasakan sensasi seperti di aquarium!(lebay)
ga lupa juga di bagian atas diberi spotlight,jadi ketika wahana ini meluncur mencapai puncaknya,spotlight mulai dinyalakan..jadilah landmark di sekaten...jaminan seru dan 'mahal'..huff.sekian.

02.11

shelter gabusan..

Posted by Echi |



MARI BELAJAR IKUT LOMBA....
Lomba ini dikerjakan dengan kerja tim yang terdiri dari 2 orang (saya dan arif ars04).karna saya baru pemula,justru saya banyak belajar bagaimana seharusnya kerja tim sekaligus belajar membiasakan diri menggunakan software2 yg dulu jarang saya sentuh..hehe
Gambar di samping merupakan poster lomba shelter yang diadakan univ Atmajaya..
di sini kami dituntut untuk mendirikan shelter yang tetap bisa mempertahankan kelokalan yang ada. silakan dinikmati...

01.53

SCULPCHEESE...

Posted by Echi |


BERMAIN-MAIN DENGAN SCULPTURE UNTUK MENYEGARKAN KAMPUS KITA TERCINTA INI.....
Berawal dari tugas estetika yang mengharuskan kami untuk membuat minimalis sculpture pada salah satu sudut kampus (padahal kita salah nerjemahin arti minimalis..jadiny ya begini..).
tugas ini nggak digarap sendirian aja.Kami bertiga (saya, holy,ivan mm) dijadikan satu kelompok yang solid (solid gebleknya)..
sculpture jadi-jadian ini kami buat dengan menggunakan program 3d max, trus diedit di adobe photoshop, dan finishingnya kami layout dengan program corel draw.hasilnya...ya bisa dilihat sendiri bagaimana kesederhanaan kemampuan kami..hehe....
yang penting bisa praktek dan mau blajar..bravo!!!



ini nih gambar Broadcasting Place di Leeds Metropolitan Univ yg mengoptimalkan daylightnya...nyarinya ssh,untung dapet keyword yg tepat...maap ya telat..selamat menikmati..





22.38

THE DAYLIGHT OPTIMISED FACADE

Posted by Echi |

Saya membahas sebuah komplek akademik baru untuk Leeds Metropolitan University. Bangunan ini terletak di dekat Leeds city center yang sangat mengoptimalkan penggunaan pencahayaan alami. Bangunan ini digunakan sebagai perkantoran baru dan tempat mengajar dari empat departemen, yaitu Departemen Ilmu Budaya, Departemen Ilmu Sosial, Departemen Arsitektur, dan Departemen Seni dan Grafis. Feilden Clegg Bradley dipercaya untuk mendesain yang cocok untuk bangunan ini.

Tampak eksternal pada bangunan ini merupakan fasad Corten Rain-Screen. Konsep awalnya yaitu penggunaan lebih banyak kaca di bagian lantai yang lebih bawah dan semakin solid atau massive bila lantai semakin ke atas. Pada lantai bawah digunakan kaca – kaca setinggi dinding yang ada dengan lebar kaca bervariasi.

Analisis fasad mengikuti logika penyediaan pencahayaan alami di dalam bangunan. Secara umum telah diketahui bahwa pada tingkat lantai yang lebih tinggi mendapatkan akses cahaya yang cukup besar, sehingga tidak banyak membutuhkan kaca. Sebaliknya, pada tingkat lantai yang lebih rendah dengan banyaknya bayangan yang dihasilkan oleh bangunan sekitar, sehingga bagian dalam bangunan lebih gelap dan membutuhkan kaca lebih banyak. Hal ini bertujuan untuk menciptakan terang pada ruang dalam setara dengan lantai – lantai di atasnya. Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa tidak mungkin terdapat pengulangan pola yang sama pada seluruh fasad bangunan tersebut. Dari bentukan massa yang rumit pada bangunan ini dapat menciptakan variasi bayangan pada lingkungan sekitar.

Level pencahayaan alami pada bangunan tergantung pada seberapa terang cahaya di luar. Sehingga, kita harus bisa membandingkan prosentase antara internal illuminance dengan cahaya di luar atau sering juga disebut dengan factor pencahayaan alami. Yang lebih biasa digunakan adalah Faktor Pencahayaan Alami rata – rata pada seluruh area. Pada Faktor Pencahayaan alami rata – rata diketahui bahwa :

- Kurang dari 2% : membutuhkan pencahayaan buatan.

- 5 % : cukup terang dengan pencahayaan alami.

Berdasarkan analisis yang diterapkan pada bangunan ini, dibuat beberapa persiapan kalkulasi untuk menciptakan factor pencahayaan alami rata - rata. Dengan kalkulasi tersebut diharapkan dapat tercapai factor pencahayaan alami sebesar 3 % untuk mencapai keseimbangan antara penyediaan cahaya alami, penghindaran efek panas berlebih, dan bangunan yang masiv.

Analisis awal yaitu jumlah kaca yang dibutuhkan pada tiap lantai untuk mencapai factor pencahayaan alami rata – rata sebear 3%. Ditegaskan bahwa terdapat lebih banyak variasi pada lingkungan bangunan dibandingkan pada bangunan secara vertical.

Setelah tim sudah mengembangkan desain fasad, data yang lebih mendetail dianalisis oleh Paul Littlefair dari Building Research Establishment (BRE) UK. Data ini mengukur area langit dari jendela yang bisa menerima cahaya pada setiap 1,5 m di tiap lantai pada bangunan. Pada program Excel, data ini disebarkan dengan kode warna dan diaplikasikan pada fasad bangunan dengan skala 1:500.

Penyediaan cahaya alami pada bangunan sekaligus dapat menyebabkan efek panas. Penelitian menyatakan bahwa memungkinkan penggunaan kaca secara maksimal digunakan tanpa menyebabkan efek panas yang berlebih. Pada area Leeds, bagian L pada bangunan merekomendasikan tambahan panas dibatasi sampai 41 watt per meter persegi dari area lantai, 21 watt per meter persegi diasumsikan untuk ruang dalam, dan maksimal 20 watt untuk energy matahari. Detail data ini juga disediakan oleh Paul Littlefair yang juga disebarkan dengan kode warna untuk melihat bagaimana efeknya. Hasilnya tergantung pada orientasi bangunan seperti adanya bangunan yang disebabkan oleh bangunan sekitar, mereka memamerkan pola yang berbeda dari model yang pertama.

Dari perbandingan data – data tersebut dinyatakan bahwa penggunaan cahaya alami pada bangunan tidak bisa menghindari efek panas. Untungnya, ada solusi lain untuk mengurangi efek panas yaitu dengan menggunakan solar glass. Solar glass hanya memasukkan panas ke dalam bangunan sebanyak 40%. Sedangkan kaca biasa bisa mencapai 70%.

Dengan hasil di atas, diadakan analisis lagi. Pada fasad diberi kode warna lagi dengan spesifikasi :

- Putih untuk kaca biasa,

- Hijau untuk solar glass,

- Pink dan merah untuk menunjukkan level pencahayaan alami yang harus dikurangi untuk mencegah efek panas yang berlebih.

Semua kalkulasi dan analisis dilakukan dengan program Excel. Lalu sekarang semua data tersebut diaplikasikan kembali pada desain fasad. Hal ini dilakukan oleh program Visual Basic for Application (VBA) sebagai pengembangan Excel. Penggunaan data Excel sebagai alat analisis dengan mempertimbangakan kemudahan mengimport data ke aplikasi lain seperti Microstation dan CAD.

Fasad bangunan dibagi menjadi 4 kelompok dengan modul 1,5 meter. Masing – masing kelompok diimbangkan untuk mendapat jumlah kaca yang dibutuhkan pada seluruh bagian bangunan yang disusun secara acak sesuai analisis. Proses ini kemudian diulangi kembali pada bagian tampak bangunan yang lain. Penyusunan acak tersebut lebih ditujukan untuk nilai estetika karena bentukan fasad yang semakin solid ke atas menimbulkan efek seperti tetesan air yang jatuh di sekitar bangunan.

Fasad desain ini diselesaikan untuk mengakomodasi area tidak standar seperti core dan entrance. Penyelesaian manual akhir dibuat untuk membuat tampak yang lebih baik.

Walaupun bisa menggunakan Excel langsung ke Microstation untuk membuat gambar, namun membuat gambar secara manual dengan cell Excel lebih cepat. Lalu gambar mulai dikembangkan dengan Maxwell untuk mensimulasi jumlah pencahayaan alami. Simulasi render dibuat 24 jam antara periode musim panas dan musim dingin. Hasil dari eksperimen ini berhasil setelah berkaca pada analisis pencahayaan alami oleh BRE.

05.41

the benefits of digital architecture

Posted by Echi |

Assalamualaikum wr. wb.
Mata kuliah arsitektur dijital ya ...hmmmm...masih buanyaak yang harus saya dalami pada satu makul ini.maklum lah makul baru akibat adany perubahan kurikulum..
Pertama denger makul ini emang terkesan 'garang', karena kesannya ada makul yg bener2 up 2 date bgd soal penggunaan teknologi yang bisa dibilang 'cukup' canggih dalam ruang arsitektur. makanya bisa dibilang arsitektur dijital menggabungkan antara seni, ilmu dan teknologi. tentu saja hal ini menandakan adanya peningkatan level arsitektur donk (Alhamdulillah)..
terus terang saja saya ini manusia yang sedikit gaptek,jadi pas ada makul baru semacam ini langsung 'keder'.tapi begitu coba2 mainan digital ternyata asik juga dan banyak positifnya (walaupun ada jg kurangnya,kan nothing's perfect),
mau tau? check it out!!!
1. Efisiensi waktu
wah bener2 hemat waktu, inget SK2 & SK3 ngedraft pke pensil dan tinta...masya Allah ga lagi2 deh (saya yakin temen2 kampus pasti juga beranggapan sm).
2. Praktis
kalau ada kesalahan tinggal di edit2. ga perlu ribet takut kertas gambar kotorlah, atau sobeklah.jaman computerize gitu lhoh...
3. Desain lebih dinamis
jaman yang lagi marak2nya dekonstruktif begini emang menuntut banyak bgd peran digital. tdk perlu ribet mau bikin desain spektakuler tanpa sudut apalagi berlekuk2 tralala..
4. Desain lebih berani
kalau pake digital kita bisa nambah2 komponen semau kita tanpa repot.misalnya kita ngrasa "wah..kayany lucu deh ditambah ini," tgl kita edit dan lgsg bisa dilihat visualisasiny.jadinya desain lebih berani, kreatif dan inovatif.
5. Ukuran lebih presisi
sebagai arsitek jangan cuma jual estetika aja.tapi keamanan dan kenyaman malah justru 'numero uno'!kalo gambar kerja meleset dikit aja,bisa utang banyak nyawa donk kita.
6. Kreatifitas struktur
dengan digital, kita bisa membuat struktur menjadi elemen yang bisa ditonjolkan dalam nilai arsitektur.tapi ingat,harus tetap bisa dipertanggungjawabkan.
7. Menambah lapangan pekerjaan
ada dua pihak yang diuntungkan dg maraknya arsitektur digital ini,yaitu :
- programmer
semakin banyak programmer berloma - lomba menciptakan software2 baru sbg pendukung dunia arsitektur digital..bravo!!!!
- arsitek
arsitek yang memiliki kemampuan khusus dlm bidang arsitektur digital pasti lebih banyak diminati oleh biro2 konsultan (semoga saya termasuk..amin).

Masih banyak manfaat dari perkembangan dunia arsitektur yang satu ini hingga tidak bs disebutkan satu2.
Tapi yang perlu diingat sebagai seorang arsitek kita tidak boleh terburu nafsu untuk menciptakan konsep dan ide desain yang muluk2 nan spektakuler, namun hanya bisa dinikmati di layar komputer saja.sedangkan untuk merealisasikannya ampun2 sulitnya.ingat, kita para arsitek harus menyelesaikan masalah desain bukannya menambah masalah baru.hehe..
Sekian dulu ya dr saya...thanks a lot bagi yang sudah baca blog ini..saya sangat tersanjung kalian appreciate dg blog saya...GOD bless us.
Wassalamualaikum wr wb





Subscribe